A. Struktur Senyawa Koordinasi atau Senyawa Kompleks
Senyawa koordinasi disusun oleh 2 hal, yaitu:
a. Atom pusat
Adalah ion-ion logam yang bertindak sebagai
penerima pasangan electron bebas (PEB) dalam pembentukan ikatan kovalen
koordinat.
b. Penuymbang pasangan electron
Penyumbang [asangan electron disebut ligan. Terdapat beberapa
macam ligan, yaitu:
1. Ligan monodentat, yaitu ligan yang bisa menyumbang 1 pasang electron
bebas. Contohnya: NH3, CO, Cl, CN, SCN
2. Ligan bidentat, yaitu ligan yang bisa menyumbangkan 2 PEB
dan 2 atom yang dikandungnya. Contohnya: En (etilendiamin), C2O4
3. Ligan polidentat, yaitu ligan yang bisa memberikan 3, 4, 5,
atau 6 pasang electron dari atom-atom yang dikandungnya pada atom pusat. Contoh:
Etilen Diamin Tetra Asetat atau EDTA. Satu molekul EDTA maksimum dapat
memberikan 6 pasang electron bebas, 4 dari atom O dan 2 dari atom N yang
dikandungnya.
B. Tata nama senyawa koordinasi berdasarkan IUPAC
Terdapat 6 buah aturan dalam cara pemberian nama ion
kompleks. Dalam pemberian nama ini harus memperhatikan apakah ion kompleksnya
berupa anion atau kation.
1. Dalam pemberian nama garam dari ion kompleks, maka kation
disebut terlebih dahulu kemudian diikuti oleh anion.
2. Khusus untuk member nama ion kompleks, maka nama ligan
disebut terlebih dahulu selanjutnya diikuti oleh nama ayom pusat. Bila ligan 2
jenis, maka ligan anion disebut terlebih dahulu, diikuti ligan netral dan seterusnya
nama atom pusat.
3. Ligan anion diberi akhiran –o, sedangkan yang netral tidak
dipakai akhiran. Khusus untuk ligan H2O diberi nama aquo dan ligan
NH3 diberi nama amin.
4. Awalan dari bahasa latin digunakan untuk menyatakn jumlah
ligan yang lebih dari satu. Awalan ini telah sangat dikenal, yaitu: di (2); tri
(3); tetra (4); penta (5); dan heksa (6).
5. Jika ion kompleksnya bermuatan negative maka nama atom pusat
diberi nama latin dan diberi akhiaran “at”, sedangkan jika ion kompleksnya
bermuatan positif maka nama atom pusat diambil dari nama umum tanpa diberi
akhiran. Contoh:
Atom Pusat
|
Positif
|
Negatif
|
Ag
|
Perak
|
Argentat
|
Cu
|
Tembaga
|
Kuprat
|
Au
|
Emas
|
Aurat
|
Pb
|
Timbal
|
Plumbat
|
Zn
|
Seng
|
Zinkat
|
6. Untuk atom pusat yang mempunyai lebih dari 1 bilangan
oksidasi, maka bilangan oksidasi ini dinyatakan dengan bilangan romawi di dalam
kurung. Contoh:
[Co(NH3)5Cl]Cl2 : Khloropentaaminkobal (II) khlorida
K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat (II)
[Co(CN)6]3- : ion heksastanokobaltat
(III)
K3[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat
(VI)
[Co(NH3)5Cl]Cl : Khloropentaaminkobal
(III) khlorida
[Co(en)2(H2O)CN]2+ : ion
sianodiaquobisetilendiaminkobal (III)
Macam-macam ligan beserta namanya:
LIGAND
|
NAMA
|
LIGAND
|
NAMA
|
H2O
|
Aquo
|
NO2-
|
Nitro
|
NH3
|
Amin
|
OH-
|
Hidrakso
|
CN-
|
Siano
|
C2O42-
|
Oksalato
|
Cl-
|
Khloro
|
CO32-
|
Karbonato
|
F-
|
Flouro
|
O2-
|
Okso
|
I-
|
Iodo
|
SCN-
|
Tiosianato
|
NO3-
|
Nitrato
|
S2O32-
|
Tiosulfato
|
SO42-
|
Sulfato
|
En
|
Etilendiamin
|
CO
|
Karbonil
|
EDTA
|
Etilendiamintetraasetat
|
Daftar Pustaka:
Nuryati, Leila Dra, Kartini, Tin Ir. 2011. KIMIA DASAR. Bogor. Kementrian Perindustrian Pusdiklat Industri SMAKBo.